Memilih Burung Dara/Merpati Tinggian Kolong yang Bagus

Memilih Burung Dara Bagus – Memilih burung dara tinggian yang bagus adalah salah satu tahap yang perlu dilakukan untuk mendapatkan burung merpati tinggi berkualitas yang diinginkan. Tentunya semua orang berharap memiliki burung merpati yang bisa berprestasi dan juara ketika lomba.

Memilih merpati tinggi bisa dilakukan dengan banyak cara. Mulai dari fisik dengan meraba dan melihat langsung, bisa juga secara genotif dari turunan dan trahnya, atau bisa langsung membeli yang sudah prestasi atau terbukti bagus hehehe (tentunya dibarengi dengan harga yang tidak murah).

Nah kali ini saya akan coba jelaskan cara memilih dara tinggian yang bagus dengan melihat fisik dan meraba katuragannya. Walaupun bahasan katuragan ini lebih baik jika dilakukan secara langsung dengan memegang burung sebagai contohnya tetapi karena keterbatasan jarak dan waktu saya sampaikan saja disini, agar teman-teman ada gambaran walau hanya sedikit ketika memilih burung dara.

Faktor Memilih Burung Dara yang Bagus

Faktor trah/gen/keturunan

Trah gen dan keturunan juara dalam burung merpati biasanya sangat diperhatikan. Karena biasanya burung merpati yang bagus kemungkinan besar anakannya juga bagus dan berpotensi menjadi juara.

Cara melihat trah atau keturunan merpati ini tentunya kita bisa tanyakan pada peternaknya secara langsung. Kita bisa tanyakan jalur keturunannya.

Memang biasanya burung bertrah juara harganya lebih mahal dibanding burung dara yang ada dipasaran. Karena secara kualitas fisik dan mental juga berbeda. tetapi tidak menutup kemungkinan burung pasar juga bisa bagus dan juara asalkan kita bisa memilihnya.

Faktor katuragan/katuranggan/katuragga

Katuranggan adalah pengetahuan mengenai anatomi/bentuk fisik. Merpati yang bagus biasanya ditandai dengan bentuk fisik tertentu. Ada banyak sekali bentuk fisik yang diperhatikan untuk memilih burung merpati yang bagus. Katurangga ini bisa dilihat dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Bentuk katuragan ini tidak mutlak klop, tetapi harus diperhatikan sebagai patokan, Berikut ini ciri-ciri merpati tinggi yang bagus :

Bentuk pegangan body

• Pegangan ngejantung (burung seperti jantung pisang, pinggang berisi membulat).
• Serat daging kenyal (ada yang empuk kenyal, ada yang keras kenyal, yang penting daging kenyal tidak kaku).
• Empuk kenyal biasanya untuk jarak jauh karena rata-rata tidak cepat lelah, keras kenyal biasanya untuk jarak terbangan 1-2 km.
• Pegangan ngapas, jika dipegang terasa empuk seperti kapas (bulunya tebal), halus seperti sutra (nyutra)
• Pinggang berisi tidak tepos.

Bentuk kepala

• Ukuran kepala proporsional, tidak terlalu besar tidak terlalu kecil.
• Sedikit jenong bulat, tetapi sudut sekitar 45-60 derajat, agar enak turun arah jam manapun. Biasanya juga burung dengan kepala seperti ini lebih cerdas (cepat hafal lapangan).

Bentuk Mata

Mata berpengaruh terhadap penglihatan burung saat digeber dari bawah.

• Posisi mata sebagian besar diatas garis paruh. (dari paruh ditarik garis ke arah mata).
• Mata bersih (bening tidak kotor), warna mata bebas tergantung selera yang penting bersih bening.
• Pupil aktif dan responsif terhadap cahaya (mengecil jika terkena matahari atau saat bekur).
• Mata aktif terhadap gerakan.

Bentuk paruh

• Bentuk paruh merit (ujungnya runcing).
• Ukuran proporsional (pas dengan kepala).
• Hidung paruh sedang (tidak besar tidak terlalu kecil). Hidung yang kecil biasanya kurang cerdas (hidung salah satu alat yang digunakan burung untuk navigasi), jika terlalu besar maka tidak seimbang.
• Paruh pendek dan tebal.

Bentuk sayap

Sayap berpengaruh terhadap kecepatan burung, dan karakter terbang.

• Sayap tidak lebih panjang dari ekor.
• Otot sayap tebal dan kenyal tulang tidak terlalu menonjol (raba bagian pangkal sayap/ketiak merpati).
• Sayap pas dengan bentuk tubuh, jika dilihat seimbang (tidak terlalu panjang/tidak terlalu pendek perlu memperhatikan merpati sebelumnya).
• Saat santai sayap tertutup bulu-bulu halus dada, tidak membuka terus (lihat saat burun santai bukan saat sudah terbang)

Bentuk bulu

Bulu berpengaruh terhadap kecepatan burung dan manuver.

• Lidi bulu membulat tebal dipangkal, menipis keatas, dan lentur (tidak kaku).
• Bulu tebal menutup rapi.
• Bulu halus (jika dipegang terasa licin dan tidak cepat basah jika terkena air).
• Bulu merit, dari pangkal lebar dan ujungnya meruncing.

Bentuk tulangan

Bentuk tulangan bisa disesuaikan dengan selera, karena punya perbedaan masing-masing. Bentuk tulangan bisa dirasakan ketika meraba burung, jika tulangan terasa disebut tulangan keras, jika sedikit tertutup daging maka disebut sedang atau empuk. Optimal jika dilihat ketika burung tidak sedang sakit/kurus. Tetapi yang penting serat daging terasa kenyal.

• Ada bentuk tulangan keras. Biasanya tembak keras, tetapi rawan cidera saat latihan dan cepat lelah, jarak terbangan untuk 1 km.
• Ada bentuk tulangan sedang. Biasanya lebih lincah manuver/main tali. Tembak ada yang keras ada yang biasa saja, jarak terbangan bisa lebih dari 1 km, rata-rata tidak cepat lelah.

Bentuk dada

Bentuk dada berpengaruh terhadap tenaga burung (CC)

• Bentuk dada besar membulat.
• Otot dada kenyal padat.
• Jika terlihat ada belahan dada lebih bagus.
• Dada tidak tertutup sayap secara penuh (dada berisi jadi tidak tertutup sayap full).
• Jika dilihat dari depan seperti segitiga atau V.

Bentuk sapit udang

Sapit udang posisinya dekat dengan dubur, terdapat 2 tulang yang menonjol. Sapit udang berpengaruh pada tembak burung.

• Sapit udang keras.
• Sapit udang runcing.
• Jarak sapit udang sekitar 0,5 cm.

Bentuk ekor

Posisi burung dipegang menghadap kita. Bentuk bulu mempengaruhi kinerja manuver dan ketka turun.

• Ujung ekor tidak membulat, tetapi rata.
• Jika dipegang ekor menyatu jadi 1 bulu, tidak melebar.
• Ekor lebih panjang dari sayap.
• Jika burung dipegang ekor terasa akan turun kebawah (tidak diam saja).

Bentuk kaki

Pengaruh saat terbang dan landing.

• Pilih yang terlihat kering (seperti bersisik).
• Kaki terlihat kokoh.
• Jika dipegang kaki akan menekuk kebelakang (bagian ekor), tidak rewel, tidak menekuk kedepan.

Dari katuragan tersebut banyak selera tergantung peganan masing-masing tetapi untuk “standar” bisa dipilih merpati yang memiliki body pegangan jantung, burung ngapas, posisi buntut kalo dipegang jatuh kebawah, ujung buntut rata tidak membulat, posisi buntut lebih panjang darir ujung sayap itu dah cukup kalo buat kolongan selanjutnya tinggal trahnya aja (om Tirtayasa).