Membedakan Kelamin Opior Jantan dan Betina

Membedakan Opior Jantan dan Betina – Membedakan jenis kelamin opior atau opior jantan dan betina memang agak susah, ini dikarenakan burung opior/pleci timor/cucak jempol memiliki bentuk yang sama antara jantan dan betina atau biasa disebut monomorfik (jantan dan betina mempunyai bentuk yang sama).

Tentu ini membuat kita kesulitan dalam membedakan kelamin opior saat akan memilih burung opior, apalagi jika kita membeli ombyokan. Tetapi bukan hal yang mustahil untuk membedakannya, melainkan kita harus melihat secara detail dan lebih teliti lagi.

Burung opior masih satu keluarga dengan burung pleci, nah indikasi-indikasi perbedaan kelamin jantan dan betina pada pleci bisa juga dijadikan patokan, karena mirip-mirip. Untuk lebih jelasnya silahkan simak ciri-ciri opior jantan dan betina.

Membedakan Burung Opior Jantan dan Betina

1. Opior jantan mempunyai postur badan lebih ramping memanjang, sedangkan opior betina berbadan bulat (membulat agak pendek).
2. Opior jantan memiliki suara yang lebih bervariasi, sedangkan opior betina monoton dan cenderung hanya bisa suara panggilan saja (call). Download : suara burung opior.
3. Dan hal utama yang paling akurat adalah dengan melihat bentuk vennya. Opior jantan mempunyai bentuk ven yang keluar atau sedikit menonjol, biasanya terdapat bulu halus dekat vennya, perut opior jantan juga ramping, dan matanya terlihat lebih merah. Sedangkan opior betina memiliki ven yang lebih rata dan tidak terdapat banyak bulu disekitarnya, perut opior betina juga sedikit gemuk (bulat). Kanan yang kering jantan, kiri yang basah betina.

Ini berlaku bagi opior paruh tebal, opior jawa, dan jenis opior lainnya, terutama bagian vennya. Jika belum tahu, ven/pen pada burung yaitu anus atau brutu pada unggas.

Cara membedakan kelamin opior jantan dan betina diatas merupakan gambaran umum yang bisa digunakan pada setiap burung kicau yang merupakan monomorfik.

Walaupun tingkat keakuratan cara diatas tergantung dari jam terbang masing-masing, tetapi sudah bisa digunakan sebagai pendekatan dalam membedakan kelamin burung.

Selain itu bisa juga dengan menggunakan metode bandul logam atau bandul jarum yang digantungkan di atas kepala burung burung.