Cara Membuat Kolam Tanah – Proses pembuatan kolam tanah untuk budidaya ikan atau ternak ikan memang lebih rumit dan lebih panjang prosesnya dibandingkan dengan kolam terpal, oleh karenanya kita akan membahas dalam suatu artikel khusus agar lebih fokus dan tentunya hasil pembuatan kolam tanah menjadi lebih baik.
Walaupun membuat kolam tanah ini prosesnya lebih panjang tetapi kelebihan memakai kolam tanah ini adalah kekayaan hayati dan siklus alaminya yang tidak dapat tergantikan. Terdapat juga plankton, kutu air, dll sebagai makanan alami yang bisa menjadi pakan tambahan bagi ikan. Pakan alami ini pun berguna bagi pertumbuhan ikan, baik itu untuk ikan konsumsi atau pembibitan ikan sehingga pertumbuhan lebih cepat dan survival rate-nya lebih besar (kemungkinan hidup).
Ada beberapa tipe kolam tanah yang bisa dibuat diantaranya yaitu kolam tanah dengan tanggul tembok atau batu, kolam tanah dengan tanggul tanah, dan kolam tanah air payau. Tipe-tipe kolam ini dibuat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari peternak sendiri.
Pembuatan Kolam Tanah
Baca : cara budidaya ikan lele
Berikut ini beberapa langkah dalam pembuatan kolam tanah
- Pertama yaitu lakukan penggalian pada tanah yang akan dijadikan kolam, pada kedalaman tertentu biasanya tanah biasanya sudah berupa tanah liat yang mana nantinya tidak akan membuat air bocor. Pengolahan tanah yang benar ini nantinya mencegah kolam agar tidak bocor
- Lalu buat pematang di samping samping kolam dari hasil galian tadi dengan tinggi dan lebar yang disesuaikan, bisa juga menggunakan pematang dari semen/batu.
- Pasang instalasi berupa pipa untuk mengatur tinggi rendahnya air
- Cangkul tanah pada bagian dasar agar menjadi gembur serta mengeluarkan mikroorganisme yang terjebak di dalamnya setelah dicangkul lalu ratakan kembali tanah. agar nantinya saat tanah diberi air maka dasar tanah ini akan menjadi halus dan air tidak merembes keluar, ya miip-mirip seperti pada sawah gitu.
- Buat saluran memanjang di tengah-tengah dengan kedalaman dan lebar yang disesuaikan dengan kebutuhan. Saluran ini nantinya berfungsi saat panen, nanti ikan berkumpul di saluran ini
- Lakukan pengapuran saat pengolahan tanah dengan menggunakan kapur pertanian atau dolomit jika PH air terlalu tinggi. PH yang bagus bagi pertumbuhan ikan berkisar antara 7-8 ph. Kapur di aduk dan di bajak secara merata hingga kedalaman 10 cm, lalu diamkan tahan selama 2-3 hari setelah pengapuran.
- Lalu beri pupuk pada dasar kolam dengan menggunakan pupuk kandang, pupuk organik, atau pupuk kimia jika diperlukan. Taburkan sampai rata di dasar kolam, setelah ditaburkan lalu biarkan 1-2 minggu agar pupuk “matang” dan mengering sempurna. Pupuk ini berguna sebagai agar kolam menjadi subur baik itu oleh mikroorganisme dan ditumbuhi pakan hidup alami.
- Setelah itu lanjut ke taham penggenangan air kolam. Penggenangan air ini dilakukan secara bertahap, pertama beri air setinggi 10 cm sampai 15 cm dan biarkan sampai 2-3 hari. Ini dilakukan agar pupuk ini hancur dan terurai, biarkan air terkena sinar matahari sehingga menjadi kehijauan, ini tandanya sudah mulai banyak plankton dan ganggang yang hidup didalamnya.
- Setelah itu tambahkan air sampai ketinggian 60-80 cm, biarkan 2-3 hari dan kolam sudah siap diisi dengan benih ikan.
Kolam tanah ini bisa digunakan untuk budidaya berbagai jenis ikan, seperti ikan lele, ikan gurame, ikan nila, ikan koi, ikan mas, ikan patin dan ikan-ikan lainnya.
Pada kolam tanah ini perlu dilakukan pemeriksaan terhadap hama dan penyakit, karena tidak jarang kondisi tanah mempengaruhi keadaan air sehingga perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala. Pembuatan pematang juga buat selebar mungkin karena biasanya banyak hewan yang suka membuat lubang di samping pematang seperti kepiting.